Wednesday, November 14, 2018

Ceramah Singkat : Ujian di Perang Uhud


Oleh Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I.

Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh

Ketika perang uhud, Allah SWT hendak menguji hati orang orang yang ikut serta dalam peperangan tersebut bersama Rosulullah SAW. Karena dalam peperangan uhud, tidak hanya orang orang mukmin yang ikut dalam peperangan tersebut, orang orang munafik juga ikut keluar namun tujuan mereka adalah  dunia, ingin mendapatkan harta rampasan perang. Allah SWT mengisahkan dalam Al-Quran tentang mereka orang orang munafik tersebut. Mereka orang orang munafik itu mengatakan, dengan penuh penyesalan mereka menyesal ikut bersama Rosulullah SAW keluar untuk berjihad di peperangan uhud, mereka menyesal mereka tidak bisa tidur sementara kaum mukminin yang lain yang ihlas hati mereka kepada Allah SWT, mereka justru  Allah jadikan mengantuk, hati mereka tenang mereka tidak dihinggapi rasa takut sehingga mereka mengantuk dan mereka tertidur, berbeda dengan orang orang munafik, hati mereka gelisah, mereka menyesal ikut keluar peperangan bersama Rosulullah SAW, mereka takut, takut akan kematian, mereka mengatakan sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT yang artinya andai kita sedikit saja mau berusaha untuk tidak ikut berperang bersama Rosulullah SAW niscaya kita tidak akan mati konyol ditempat ini, ini ungkapan mereka para orang orang munafik, karena mereka ragu mereka suudzon kepada Allah SWT, berprasangka buruk kepada Allah, mereka menyangka Allah SWT tidak akan menolong Rosulullah SAW dan para sahabat , mereka menyangka agama yang dibawa oleh Rosullluah SAW ini tidak akan dimenangkan oleh Allah SWT, dan mereka menyangka bahwasanya ajal tidak ditentukan oleh Allah SWT, andaikata kita berdiam diri saja dirumah niscaya kita tidak akan mati konyol disini kata mereka. Maka Allah SWT mewahyukan kepad Nabi nya untuk membantah mereka, katakan kepada mereka wahai muhammad SAW, andaikata kalian berdiam diri dirumah niscaya orang orang yang telah ditetapkan oleh Allah SWT akan mati dalam jihad ini, dia akan keluar dengan takdir Allah SWT menjemput kematiannya dan dia akan keluar menuju tempat kematiannya karena kamatian adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Allah telah menulisnya dalam kitab, dengan keyakinan ini orang orang beriman yang bersama Rosulullah SAW berperang uhud ketika itu, mereka tenang. Sehebat apapun kekuatan yang akan menyerang mereka manakala takdir Allah SWT  belum mengatakan mereka harus mati ditempat tersebut, mereka tidak akan mati mereka menyakini itu, sehingga mereka tenang tidak di hinggapi oleh rasa takut dan cemas, mereka pun disebutkan tertidur. Diantara para sahabat yang mengisahkan dirinya tertidur di perang uhud ketika itu adalah Abu tolha , sebagaimana diriwayatkan dari Anas, abu tholha menceritakan tentang dirinya, aku termasuk diantara orang orang yang tertidur dihinggapi oleh rasa ngantuk yang sangat sangat ketika di perang uhud, berkali kali pedang ku itu terjatuh, aku ambil kembali lalut terjatuh demikian seterusnya, karena ketenangan yang dirasakan didalam hatinya karena keimanan tentang takdir Allah SWT menjadikan mereka adalah insan insan pemberani yang tidak takut kecuali hanya kepada Allah SWT.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Komentar

0 comments